Harga Telur Puyuh 2011 Bersiap Mencekik Peternak [ Waspadalah !! ]

Harga telur puyuh.

Ya…. Harga telur puyuh merupakan kunci dari budidaya ternak puyuh petelur. Harga hancur, ternak puyuh bisa terancam hancur. Harga emas, ternak puyuh bisa panen emas. Itulah peran penting harga telur puyuh dalam satu rangkaian mulai dari produksi pemeliharaan, sampai ujung-ujungnya pada pemasaran.

Harga telur puyuh . . .

Harga telur puyuh . . .

Harga telur puyuh . . .

Sampai malam ini, masih saja terngiang-ngiang keterangan dan informasi dari pertemuan tadi siang. Salah satunya ialah membicarakan mengenai harga dan pemasaran telur puyuh nasional tahun ini, tahun 2011.

Ilmu titen. Orang Jawa sering menggunakan ilmu titen dalam beberapa hal. Ilmu yang berdasar pada “biasanya”. Yang terjadi biasanya dalam selang waktu lama dan berulang-ulang.

Demikian juga dalam beternak burung puyuh petelur. Ilmu titen diterapkan untuk harga telur. Dari bulan ke bulan, bertahun-tahun ya begitulah yang terjadi, kemudian menjadi patokan standar.

Begini patokan standar harga telur puyuh yang sudah menjadi semacam tradisi dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun :

Jatuh-jatuhnya harga telur puyuh dialami pada bulan-bulan dengan akhiran “ber”: September, Oktober, November, dan Desember menjadi bulan-bulan dengan harga buruk dan kadang mencapai harga terburuk, istilahnya “kabruk”..

Harga telur puyuh mulai merangkak naik dialami mulai bulan Januari. Puncak-puncaknya jaya harga telur puyuh terjadi pada sekitar bulan Juli.

Agustus mulai turun sedikit menyambut turunnya harga di bulan September hingga Desember.

Berdasarkan ilmu titen tersebut, biasanya pada bulan-bulan harga telur puyuh sedang jatuh, peternak meremajakan puyuh petelurnya.
Namun… malah sepemahaman penulis, sejak akhir tahun 2010 harga telur puyuh sudah mengalami keanehan yang un-predictiable. Tidak bisa diprediksi lagi. Pada akhir-akhir tahun 2010, harga yang biasanya jatuh masuk bulan dengan akhiran “ber”, malah waktu itu harganya lumayan tinggi.

Demikian juga dengan tahun 2011 ini. Ilmu titen yang mem-biasa-kan fluktuasi harga telur menjadi tidak berlaku lagi. Penyerapan pasar tidak bisa diduga. Ada apa ?
Sekedar informasi saja, sekitar empat bulan yang lalu harga telur puyuh yang saya rasakan mencapat titik rendah Rp 168 per-butir. Untuk saat ini harganya mencapai Rp 180 per-butir, tapi kadang juga Rp 176, Rp 178. Tergantung bobot telur puyuh. ( PT Peksi Gunaraharja sekarang membeli dengan sistem timbangan ). Entah berapa PT Peksi menjualnya keluar. Kalau dijual keluar di bawah harga beli ke peternak plasma, itu sudah biasa dilakukan PT dengan sistem jual rugi telur.

Kondisi harga telur puyuh yang sudah tidak bisa diduga lagi seperti sekarang ini menjadikan bertanya-tanya. Ada apa ?
Saya sendiri sama sekali tidak mempunyai basic ilmu ekonomi pemasaran. Sebagai peternak, saya memang konsentrasi full pada perawatan, pemeliharaan, dan produksi telur puyuh. Tentang pemasaran, sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab inti plasma. Akan tetapi apakah salahnya mengetahui tentang pemasaran. Syukur-syukur pemasaran telur puyuh dalam skala nasional.
Dengan mengetahui kondisi pemasaran akan membawa pada pemikiran positif dan ber-empati, bagaimana beratnya PT memasarkan telurnya di tengah-tengah ketatnya persaingan pasar. AKibat positifnya terhadap peternak plasma, tentu akan menjaga kualitas telur dan menjaga keloyalannya terhadap PT.

Berdasarkan informasi dari pertemuan kelompok kemarin, didapat keterangan bahwa pemain-pemain lama (yang besar-besar tentunya) sudah biasa melakukan koordinasi mulai dari produksi bibit sampai wilayah-wilayah pemasaran. Tentang produksi DOQ bibit puyuh petelur, berdasar dari jumlah populasi mereka. Jika dirasakan akan berlebih, solusinya dengan menahan atau mengurangi produksi bibit. Seperti halnya PT Peksi pun bisa sebanya-banyaknya memproduksi bibit puyuh petelur, apalagi pasar bibitnya sudah punya: yaitu peternak-peternak plasma dan calon-calon peternak yang mendaftar sedemikian membludak untuk saat ini.
Tapi apalah gunanya memproduksi bibit dengan besar-besaran yang otomatis bibit itu akan menjadi besar dan bertelur, dus akan juga membludaknya produksi telur…. Over produksi itulah yang menjadi dasar koordinasi antar pemain-pemain puyuh untuk menjaga stabilitas harga dan nasib peternak.

Produksi besar-besaran DOQ bibit puyuh petelur tanpa diimbangi membuka ceruk-ceruk pemasaran atau memperlebar penyerapan pasar, bisa diduga apa yang akan terjadi . . . Harga telur puyuh akan jatuh dan remuk. Siapa lagi yang akan menjadi korban ? Tentu peternak.

Karena itu saya sebagai peternak kecil kelas bawah, hanya bisa menghimbau tanpa dasar keilmuan pemasaran, agar pemain-pemain besar nasional ada yang mendengar dan memperhatikan nasib peternak. Semoga bisa menjaga stabilitas harga telur puyuh dan perluasan pangsa pasar.
Karena itu untuk para peternak, semoga tetap waspada dengan harga yang tidak bisa diprediksi tahun ini. Bahkan hampir tidak pernah terjadi harga telur puyuh berada pada posisi di bawah harga telur ayam. Tapi untuk sekarang, harga telur puyuh jauh di bawah harga telur ayam. Kondisi yang aneh.

Memang begitulah…. pasar itu bisa bersifat bebas.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

http://puyuhjaya.wordpress.com/2011/07/07/harga-telur-puyuh-2011-bersiap-mencekik-peternak-waspadalah/