Login
Statistics
Total 72 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Rio Vit
Total 236 kiriman artikel dari user in 144 subjects
User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 22 pada Wed Jun 10, 2020 10:09 pm
Cara Meningkatkan Kualitas Bobot Telur Puyuh
Forum Ternak Indonesia :: Ternak :: Ternak Puyuh :: Obral Obrol :: Puyuh Jaya
Halaman 1 dari 1
Cara Meningkatkan Kualitas Bobot Telur Puyuh
Apabila ada yang bertanya, kenapa bobot telur puyuh piaraan saya dalam 1 ikat (900 butir) selalu di atas 10 kg, bahkan mencapai 10,70 kg? Bagaimana caranya?
Tentu saya akan menjawab: tidak tau pasti. Bukan berarti merahasiakan informasi. Jika saya tau pasti, jelas saya akan berbagi.
Karena itu, sebenarnya agak ragu mau memposting tentang meningkatkan kualitas bobot telur puyuh. Sampai sekarangpun rasanya masih belum pasti, apa yang paling menentukan hal tersebut. Walaupun seperti yang sudah-sudah, asalkan umur puyuh di atas 3 bulan, paling lambat 4 bulan, bobot telur sudah bagus. Antara lain ditandai, dalam 900 butir, bobotnya selalu di atas 10 kg. Sampai puyuh bahkan mencapai usia satu tahun, bobot telurnya masih stabil berat.
Pertimbangan dorongan menggali informasi dan hasrat mencari keterangan yang lebih bisa memastikan. Akhirya saya tulis juga postingan ini. Siapa tau ada pengunjung yang berkenan berbagi.
Juga didukung komentar dari Mas Bambang.
Dalam pemasaran telur puyuh, bobot sangatlah penting. Berat telur menjadi salah satu indikasi dari kualitas telur. Di samping itu, bobotnya semakin berat, otomatis meninggikan harga per-butir. Tentu saja ini hanya berlaku untuk pembelian dalam hitungan kiloan. Apabila pembelian dihitung butiran, berat telur tidak menjadi ukuran.
Kualitas telur puyuh yang bagus, antara lain diukur dari kerabang kulit telur yang keras, tidak rapuh. Juga dilihat dari warna kuning telurnya. Selain itu, kepadatan isi, atau penuh tidaknya telur di dalam kerabang, juga menjadi ukuran kualitas telur puyuh.
Semua hal tersebut bisa dilihat diantaranya dengan melihat berat telur.
Beberapa faktor yang selama ini berpengaruh menentukan berat telur puyuh hasil produksi, antara lain:
1. Pakan.
Pakan yang bagus akan menghasilkan telur yang bagus pula. Yang mana untuk hal ini, tidak dianjurkan mencampur pakan dengan bekatul / dedak, jagung giling, dll. Pencampuran pakan pabrikan dengan bahan-bahan alternatif tersebut akan menurunkan kualitas telur puyuh.
Walaupun ternyata ada bahan campuran pakan puyuh yang terbukti tidak mengganggu,
2. Pemberian Anti Stres.
Pemberian beberapa vitamin maupun obat apapun dalam air minum, selama ini belum tentu berpengaruh signifikan terhadap berat telur. Ternyata yang selama ini saya alami, obat / vitamin anti stres-lah yang menentukan.
Biarpun pakan berkualitas bagus, jika tidak pernah diberi antistres, hasil telurnya belum tentu bagus.
Sepertinya kalau obat perangsang telur tidak berpengaruh terhadap bobot telur.
3. Cuaca dan Suhu Ruangan.
Pernah puyuh saya yang pada waktu biasanya sudah mencapai bobot bagus, belum bisa tercapai. Kebetulan pas pada musim dingin Gunungkidul. Kemudian rumah induk lebih saya rapati. Angin yang tadinya berhembus kencang masuk kandang, saya tutup. Tentu dengan ukuran tidak terlalu pengap.
Tidak berapa lama kemudian, bobotnya sudah seperti biasanya.
4. Kenyang atau Tidaknya Burung Puyuh.
Pemberian pakan yang jauh di bawah standar ( standarnya 22 gram per-ekor per-hari ), maka selain kuantitas jumlah telur menurun, kualitas telurnya juga menurun alias tidak bagus.
Sementara ini, keempat hal tersebut yang telah saya terapkan tanpa memakai obat atau vitamin suplemen lainnya.
Kemudian suatu saat ada teman peternak yang baru saja memulai mendapatkan kendala, sbb pernah saya ceritakan di komentar:
Temen saya ini dulu ikut kemitraan puyuh pt peksi gunaraharja. Namun hanya sampai 6 bulan. Tidak tahan dengan harganya. Karena bobot telurnya yang sangat memprihatinkan, otomatis harga perbutirnya juga rendah.
Sampai umur 6 bulan, dihitung-hitung merugi. Mosok puyuh 3000, per-minggunya hanya dapat paling banyak 200ribu rupiah.
Berbagai cara sudah dilakukan. Bahkan sampai memberi jamu. Yang ahli2 dari karyawan PT pun belum menemukan sebabnya. Termasuk cara-cara yang biasa saya lakukan juga sudah diterapkan. Tapi tidak ada hasilnya.
Akhirnya keluar dari PT.
(Selengkapnya bisa anda baca Di sini. )
Mengikuti komentar tersebut, saya cenderung berani memasukkan sebagai faktor ke:
5. Atap Rumah Induk.
Atap rumah induk berpengaruh terhadap kondisi suhu di dalam ruangan. Suhu tersebut ikut menentukan terhadap kondisi telur, terutama bobotnya.
Mohon koreksi pabila ada kesalahan.
Salam puyuh.
http://puyuhjaya.wordpress.com/2011/09/15/cara-meningkatkan-kualitas-bobot-telur-puyuh/
Tentu saya akan menjawab: tidak tau pasti. Bukan berarti merahasiakan informasi. Jika saya tau pasti, jelas saya akan berbagi.
Karena itu, sebenarnya agak ragu mau memposting tentang meningkatkan kualitas bobot telur puyuh. Sampai sekarangpun rasanya masih belum pasti, apa yang paling menentukan hal tersebut. Walaupun seperti yang sudah-sudah, asalkan umur puyuh di atas 3 bulan, paling lambat 4 bulan, bobot telur sudah bagus. Antara lain ditandai, dalam 900 butir, bobotnya selalu di atas 10 kg. Sampai puyuh bahkan mencapai usia satu tahun, bobot telurnya masih stabil berat.
Pertimbangan dorongan menggali informasi dan hasrat mencari keterangan yang lebih bisa memastikan. Akhirya saya tulis juga postingan ini. Siapa tau ada pengunjung yang berkenan berbagi.
Juga didukung komentar dari Mas Bambang.
Dalam pemasaran telur puyuh, bobot sangatlah penting. Berat telur menjadi salah satu indikasi dari kualitas telur. Di samping itu, bobotnya semakin berat, otomatis meninggikan harga per-butir. Tentu saja ini hanya berlaku untuk pembelian dalam hitungan kiloan. Apabila pembelian dihitung butiran, berat telur tidak menjadi ukuran.
Kualitas telur puyuh yang bagus, antara lain diukur dari kerabang kulit telur yang keras, tidak rapuh. Juga dilihat dari warna kuning telurnya. Selain itu, kepadatan isi, atau penuh tidaknya telur di dalam kerabang, juga menjadi ukuran kualitas telur puyuh.
Semua hal tersebut bisa dilihat diantaranya dengan melihat berat telur.
Beberapa faktor yang selama ini berpengaruh menentukan berat telur puyuh hasil produksi, antara lain:
1. Pakan.
Pakan yang bagus akan menghasilkan telur yang bagus pula. Yang mana untuk hal ini, tidak dianjurkan mencampur pakan dengan bekatul / dedak, jagung giling, dll. Pencampuran pakan pabrikan dengan bahan-bahan alternatif tersebut akan menurunkan kualitas telur puyuh.
Walaupun ternyata ada bahan campuran pakan puyuh yang terbukti tidak mengganggu,
2. Pemberian Anti Stres.
Pemberian beberapa vitamin maupun obat apapun dalam air minum, selama ini belum tentu berpengaruh signifikan terhadap berat telur. Ternyata yang selama ini saya alami, obat / vitamin anti stres-lah yang menentukan.
Biarpun pakan berkualitas bagus, jika tidak pernah diberi antistres, hasil telurnya belum tentu bagus.
Sepertinya kalau obat perangsang telur tidak berpengaruh terhadap bobot telur.
3. Cuaca dan Suhu Ruangan.
Pernah puyuh saya yang pada waktu biasanya sudah mencapai bobot bagus, belum bisa tercapai. Kebetulan pas pada musim dingin Gunungkidul. Kemudian rumah induk lebih saya rapati. Angin yang tadinya berhembus kencang masuk kandang, saya tutup. Tentu dengan ukuran tidak terlalu pengap.
Tidak berapa lama kemudian, bobotnya sudah seperti biasanya.
4. Kenyang atau Tidaknya Burung Puyuh.
Pemberian pakan yang jauh di bawah standar ( standarnya 22 gram per-ekor per-hari ), maka selain kuantitas jumlah telur menurun, kualitas telurnya juga menurun alias tidak bagus.
Sementara ini, keempat hal tersebut yang telah saya terapkan tanpa memakai obat atau vitamin suplemen lainnya.
Kemudian suatu saat ada teman peternak yang baru saja memulai mendapatkan kendala, sbb pernah saya ceritakan di komentar:
Temen saya ini dulu ikut kemitraan puyuh pt peksi gunaraharja. Namun hanya sampai 6 bulan. Tidak tahan dengan harganya. Karena bobot telurnya yang sangat memprihatinkan, otomatis harga perbutirnya juga rendah.
Sampai umur 6 bulan, dihitung-hitung merugi. Mosok puyuh 3000, per-minggunya hanya dapat paling banyak 200ribu rupiah.
Berbagai cara sudah dilakukan. Bahkan sampai memberi jamu. Yang ahli2 dari karyawan PT pun belum menemukan sebabnya. Termasuk cara-cara yang biasa saya lakukan juga sudah diterapkan. Tapi tidak ada hasilnya.
Akhirnya keluar dari PT.
(Selengkapnya bisa anda baca Di sini. )
Mengikuti komentar tersebut, saya cenderung berani memasukkan sebagai faktor ke:
5. Atap Rumah Induk.
Atap rumah induk berpengaruh terhadap kondisi suhu di dalam ruangan. Suhu tersebut ikut menentukan terhadap kondisi telur, terutama bobotnya.
Mohon koreksi pabila ada kesalahan.
Salam puyuh.
http://puyuhjaya.wordpress.com/2011/09/15/cara-meningkatkan-kualitas-bobot-telur-puyuh/
Similar topics
» Kualitas Pakan Puyuh = Kualitas Telur Puyuh
» Berbagi Cerita Pengalaman Cara Pemasaran Telur Puyuh [oleh Bp. Komari dari Mojokerto, Jawa Timur]
» Cara atau Langkah-Langkah Pemasaran Telur Puyuh [oleh Mas Maulana Ihsan]
» Mengenal Beberapa Cara atau Teknik Pembesaran DOQ Bibit Puyuh Petelur
» Kebutuhan Telur Puyuh Nasional baru Terpenuhi 20%. Lho…?
» Berbagi Cerita Pengalaman Cara Pemasaran Telur Puyuh [oleh Bp. Komari dari Mojokerto, Jawa Timur]
» Cara atau Langkah-Langkah Pemasaran Telur Puyuh [oleh Mas Maulana Ihsan]
» Mengenal Beberapa Cara atau Teknik Pembesaran DOQ Bibit Puyuh Petelur
» Kebutuhan Telur Puyuh Nasional baru Terpenuhi 20%. Lho…?
Forum Ternak Indonesia :: Ternak :: Ternak Puyuh :: Obral Obrol :: Puyuh Jaya
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik