Forum Ternak Indonesia


Join the forum, it's quick and easy

Forum Ternak Indonesia
Forum Ternak Indonesia
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Login

Lupa password?

Asal Negara Pengunjung
free counters
Total Pengunjung
page counter
Sejak 09-10-2011
Statistics
Total 72 user terdaftar
User terdaftar terakhir adalah Rio Vit

Total 236 kiriman artikel dari user in 144 subjects
User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 22 pada Wed Jun 10, 2020 10:09 pm

Pendeta Kruiger: Ternak Burung Puyuh untuk Setiap Warga yang Miskin di Afrika

Go down

Pendeta Kruiger: Ternak Burung Puyuh untuk Setiap Warga yang Miskin di Afrika Empty Pendeta Kruiger: Ternak Burung Puyuh untuk Setiap Warga yang Miskin di Afrika

Post by Admin Thu Apr 19, 2012 11:16 am

Mimpi Kruiger paling indah adalah apabila orang-orang miskin di Afrika nantinya memiliki kandang puyuh di samping gubuk mereka. [rnw.nl]

Petikan pernyataan Pendeta Kruiger di atas, dari pemberitaan di rnw.nl tentang kepedulian pada kemiskinan dengan ternak burung puyuh sebagai salah satu solusinya.

Tentu saya tidak akan mempersamakan tingkat pemikiran dengan Pendeta Kruiger. Sebab secara pengetahuan, wawasan, pergaulan, maupun tingkat kepintaran ya jelas tidak sejajar. Namun sekilas memang ada persamaan tentang ternak burung puyuh dan solusi kemiskinan. Sama, tapi beda visi maupun misi.

Pernah saya twitkan, budidaya ternak burung puyuh bisa menjadi program pengentasan kemiskinan di Indonesia. Namun perbedaannya dengan Pendeta Kruiger di negeri Belanda, saya menekankan pada peningkatan penghasilan di Indonesia, sedangkan Pendeta Kruiger menitikberatkan pada pemenuhan gizi untuk penduduk yang miskin di Afrika.
Tergambar seperti berikut ini:

Pendeta Kruiger: Burung puyuh: mereka gampang dikembangbiakkan, pemakan semua, cepat tumbuh dan menghasilkan daging serta telur yang sehat. Demikian pendeta Jan Peter Kruiger yang percaya bahwa burung puyuh bisa mengurangi kelaparan di Afrika. Karena itulah dia memulai aksi “Burung puyuh untuk Afrika.”

Di belakang rumahnya, Kruiger memperlihatkan visinya. Di dalam tiga menara, bekas kandang kelinci, terlihat burung puyuh yang bebas berkeliaran. “Orang-orang Afrika yang tergolong miskin biasanya kekurangan protein.
Setiap kandang diisi dengan delapan burung puyuh, dan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga kelas menengah di Afrika, beserta anak-anaknya.” kata Kruiger. Diharapkan setiap keluarga Afrika suatu saat akan mempunyai kandang seperti itu, dimulai di Uganda dan Kenya. [rnw.nl]

Kali ini bukan pada hal ternak puyuh dan pengentasan kemiskinan tersebut yang akan saya sampaikan. Namun angan-angan / harapan yang terkait dengan pemasaran ekspor telur puyuh untuk program kemanusiaan di negara manapun yang sedang membutuhkan bantuan makanan bergizi. Mungkin ini juga perbedaan dengan Pendeta Kruiger. Keinginan beliau semata-mata kemanusiaan, sedangkan pemikiran saya lebih pada “matre” yang mementingkan pemasaran.

Program kemanusiaan internasional tentu mempunyai pendanaan yang besar dari berbagai sumber, termasuk dari sumbangan-sumbangan.
Berandai-andai sih buat apa. Tapi sekedar obrolan warung kopi, seandainya pendanaan program kemanusiaan tersebut untuk mendirikan pabrik, mengemas telur puyuh menjadi siap saji seperti halnya sarden, tentu bisa menjadi komoditi ekspor untuk program kemanusiaan yang cukup handal.
Pencapaian telur puyuh sebagai komoditi ekspor, sedikit banyak akan lebih menstabilkan harga. Atau bahkan meningkatkan.

Tentu angan-angan / harapan tersebut malah akan menyasar dua tujuan. Tujuan pertama untuk program kemanusiaan. Tujuan kedua untuk peningkatan penghasilan petani peternak, dan membuka lapangan kerja lebih banyak.

Namun begitu, semoga yang diharapkan Pendeta Kruiger Menurut Kruiger, kekuatan gagasan ini terletak pada kurangnya pengetahuan tentang beternak di rumah. Puyuh memang populer di benua Afrika, tapi sebagian besar hidup di alam bebas. “Saya menyaksikan nenek yang mengasuh cucu-cucunya, dan ini merupakan situasi yang sering terjadi. Dengan kelebihan daging dan telur yang ada, mungkin dia masih bisa mendapat penghasilan” tambahnya.

Pada akhirnya Pendeta Kruiger selain berpikir pada pemenuhan gizi, juga peningkatan penghasilan.
Berarti sama juga ya Smile
Tapi Pendeta Kruiger untuk Afrika, saya dalam negeri.

[kutipan-kutipan tersebut diambil dari http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/burung-puyuh-untuk-setiap-warga-miskin-afrika

http://puyuhjaya.wordpress.com/2011/09/21/pendeta-kruiger-ternak-burung-puyuh-untuk-setiap-warga-yang-miskin-di-afrika/
Admin
Admin
Admin
Admin

Jumlah posting : 198
Points : 466
Reputation : 0
Join date : 09.11.11
Age : 36
Lokasi : Jember

http://www.forumternak.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik