Login
Statistics
Total 72 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Rio Vit
Total 236 kiriman artikel dari user in 144 subjects
User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 22 pada Wed Jun 10, 2020 10:09 pm
Mengenal Penyakit pada Burung Puyuh, Pencegahan, dan Pengobatannya [Berak Kapur Pullorum]
Forum Ternak Indonesia :: Ternak :: Ternak Puyuh :: Obral Obrol :: Puyuh Jaya
Halaman 1 dari 1
Mengenal Penyakit pada Burung Puyuh, Pencegahan, dan Pengobatannya [Berak Kapur Pullorum]
“Tak kenal, maka tak sayang”. Demikian pameo yang sering kita dengar. Untuk lanjut ke tingkat sayang, tentu dengan mengenal terlebih dahulu.
Namun sepertinya lain ya bila pameo tersebut diterapkan untuk penyakit pada burung puyuh. Dikenal tentu tidak untuk disayang, tapi untuk dicegah, dan ditanggulangi apabila sampai terjadi.
Penyakit puyuh yang barangkali perlu untuk dikenal, yang pertama adalah penyakit Berak Putih, atau Pullorum. Disebut juga dengan penyakit Berak Kapur.
Penyakit ini disebabkan oleh kuman atau bakteri Salmonella Pullorum. Bersifat sangat menular.
Barangkali ciri-cirinya yang pokok terlihat pada kotorannya yang putih dan cair. Selain burung puyuh terlihat lesu, tidak ada nafsu makan, dan tentu saja produktivitas telur turun tajam.
Pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan kandang dan peralatan. Sebagai tambahan dari penulis, juga menjaga standar kebutuhan pakan puyuh yang 22 gram per ekor per hari menjadi diperlukan dalam rangka pencegahan penyakit. Seperti halnya manusia. Badan yang fit terjaga kondisinya karena terpenuhi kebutuhan gizinya, tentu akan lebih imun atau kebal terhadap serangan penyakit.
Demikian juga apabila diterapkan pada burung puyuh. Terpenuhinya gizi dan nutrisi, tentu stamina dan kesehatan lebih terjaga. Sehingga lebih tahan dari serangan penyakit.
Hal tersebut sering berkaitan dengan penghematan pemberian pakan yang kalau boleh dianggap keterlaluan. Selain produktivitas telur tidak maksimal, kondisi puyuh juga lemah.
Diantaranya terlihat dari tubuh burung puyuh yang tipis, walau bulunya terlihat tebal. Jika terjadi dalam jangka waktu panjang, bisa-bisa seolah mempersilakan virus, bakteri, kuman, atau apapun penyebab penyakit untuk memasukinya.
Walau tidak menutup kemungkinan, burung puyuh yang kondisinya sehat pun tetap bisa tertular penyakit. Tapi apa salahnya melakukan pencegahan. Terutama dalam topik postingan ini adalah pencegahan terhadap penyakit Berak Kapur atau Pullorum.
Untuk penanganan apabila burung puyuh terserang penyakit ini adalah dengan pemberian antibiotik yang mengandung Trimetoprim dan Sulfadiazine. Yang paling bagus adalah Koleridin dari Medion.
Demikian sedikit mengenal penyakit pada burung puyuh, terutama penyakit Berak Kapur, Berak Putih, atau Pullorum.
Postingan ini bersumber dari komentar yang diberikan oleh Mas Sholehuddin dari Lanang Quail Farm, Jember, Jawa Timur, pada artikel
Cara Meningkatkan Kualitas Bobot Telur Puyuh.
Tentu akan disambung pada mengenal penyakit-penyakit lain lagi yang bisa menyerang burung puyuh. Terutama apabila ada yang berkenan berbagi informasi di blog sederhana ini. Apabila ada kekurangan, mohon dilengkapi. Apabila ada kelebihan keterangan, mohon juga dikurangi.
Berlatih bersama. Belajar bersama.
Salam Puyuh Jaya.
- – - – - – - – - – - – -
Artikel Terkait: Mengenal Penyakit Tetelo atau ND pada Burung Puyuh.
http://puyuhjaya.wordpress.com/2011/11/21/mengenal-penyakit-pada-burung-puyuh-pencegahan-dan-pengobatannya-berak-kapur-pullorum/
Namun sepertinya lain ya bila pameo tersebut diterapkan untuk penyakit pada burung puyuh. Dikenal tentu tidak untuk disayang, tapi untuk dicegah, dan ditanggulangi apabila sampai terjadi.
Penyakit puyuh yang barangkali perlu untuk dikenal, yang pertama adalah penyakit Berak Putih, atau Pullorum. Disebut juga dengan penyakit Berak Kapur.
Penyakit ini disebabkan oleh kuman atau bakteri Salmonella Pullorum. Bersifat sangat menular.
Barangkali ciri-cirinya yang pokok terlihat pada kotorannya yang putih dan cair. Selain burung puyuh terlihat lesu, tidak ada nafsu makan, dan tentu saja produktivitas telur turun tajam.
Pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan kandang dan peralatan. Sebagai tambahan dari penulis, juga menjaga standar kebutuhan pakan puyuh yang 22 gram per ekor per hari menjadi diperlukan dalam rangka pencegahan penyakit. Seperti halnya manusia. Badan yang fit terjaga kondisinya karena terpenuhi kebutuhan gizinya, tentu akan lebih imun atau kebal terhadap serangan penyakit.
Demikian juga apabila diterapkan pada burung puyuh. Terpenuhinya gizi dan nutrisi, tentu stamina dan kesehatan lebih terjaga. Sehingga lebih tahan dari serangan penyakit.
Hal tersebut sering berkaitan dengan penghematan pemberian pakan yang kalau boleh dianggap keterlaluan. Selain produktivitas telur tidak maksimal, kondisi puyuh juga lemah.
Diantaranya terlihat dari tubuh burung puyuh yang tipis, walau bulunya terlihat tebal. Jika terjadi dalam jangka waktu panjang, bisa-bisa seolah mempersilakan virus, bakteri, kuman, atau apapun penyebab penyakit untuk memasukinya.
Walau tidak menutup kemungkinan, burung puyuh yang kondisinya sehat pun tetap bisa tertular penyakit. Tapi apa salahnya melakukan pencegahan. Terutama dalam topik postingan ini adalah pencegahan terhadap penyakit Berak Kapur atau Pullorum.
Untuk penanganan apabila burung puyuh terserang penyakit ini adalah dengan pemberian antibiotik yang mengandung Trimetoprim dan Sulfadiazine. Yang paling bagus adalah Koleridin dari Medion.
Demikian sedikit mengenal penyakit pada burung puyuh, terutama penyakit Berak Kapur, Berak Putih, atau Pullorum.
Postingan ini bersumber dari komentar yang diberikan oleh Mas Sholehuddin dari Lanang Quail Farm, Jember, Jawa Timur, pada artikel
Cara Meningkatkan Kualitas Bobot Telur Puyuh.
Tentu akan disambung pada mengenal penyakit-penyakit lain lagi yang bisa menyerang burung puyuh. Terutama apabila ada yang berkenan berbagi informasi di blog sederhana ini. Apabila ada kekurangan, mohon dilengkapi. Apabila ada kelebihan keterangan, mohon juga dikurangi.
Berlatih bersama. Belajar bersama.
Salam Puyuh Jaya.
- – - – - – - – - – - – -
Artikel Terkait: Mengenal Penyakit Tetelo atau ND pada Burung Puyuh.
http://puyuhjaya.wordpress.com/2011/11/21/mengenal-penyakit-pada-burung-puyuh-pencegahan-dan-pengobatannya-berak-kapur-pullorum/
Similar topics
» Mengenal Penyakit pada Burung Puyuh, Pencegahan dan Pengobatannya [Tetelo atau ND]
» Mengenal Burung Puyuh Petelur
» Mengenal Jenis atau Sifat Modal dalam Budidaya Burung Puyuh Petelur
» Begini Rangkaian Global Budidaya Burung Puyuh Petelur dari Awal sampai Akhir
» Mengenal STRES pada Puyuh
» Mengenal Burung Puyuh Petelur
» Mengenal Jenis atau Sifat Modal dalam Budidaya Burung Puyuh Petelur
» Begini Rangkaian Global Budidaya Burung Puyuh Petelur dari Awal sampai Akhir
» Mengenal STRES pada Puyuh
Forum Ternak Indonesia :: Ternak :: Ternak Puyuh :: Obral Obrol :: Puyuh Jaya
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik