Pemberian Pakan dan Minum

Pada hari pertama setelah kelahiran, puyuh tidak membutuhkan pakan karena masih memiliki cadangan makanan dari kuning telur yang tersimpan di dalam tubuhnya, Namun, air minum harus sudah tersedia di dalam kandang. Air minum ini sudah diberi vitamin vitastres yang berfungsi sebagai sumber elektrolit dan asam amino.

Pakan awal pada hari pertama diberikan dengan cara ditaburkan diatas lantai di dalam kandang. Tujuannya, untuk merangsang dan mengenalkan pakan. Pakan yang diberikan berbentuk tepung (mash).

a. Kebutuhan Nutrisi Puyuh Starter
Sebelum memberikan pakan kepada puyuh, sebaiknya peternak mengetahui jenis dan jumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh puyuh agar dapat tumbuh dengan baik. Dengan demikian, peternak dapat menetukan jenis dan jumlah pakan yang akan diberikan kepada puyuh. Berikut kebutuhan nutrisi pakan puyuh starter:

Jenis Nutrisi	Jumlah yang Dibutuhkan
Energi Metabolisme (EM)	Minimum 2.800 kcal/kg
Protein kasar	Minimum 21-23%
Lemak kasar	Maksimum 4-8%
Kadar air	Maksimum 12%
Serat kasar	Maksimum 4%
Abu	Maksimum 8%
Kasium (Ca)	0,9-1,2%
Fosfor total (P)	0,76-1%
Antibiotika dan coxcidiostat	Minimum 0,4%

b. Jumlah dan Komposisi Pakan yang Diberikan
Pakan buatan pabrik atau complete feed sudah memiliki kandungan nutrisi lengkap dan seimbang sesuai dengan kebutuhan puyuh pada fase starter. Pakan starter biasanya menggunakan pakan ayam pedaging dan diberikan hingga berumur 30 hari. Rata-rata kebutuhan pakan anak puyuh terlihat pada tabel berikut ini:

Umur (minggu)	Rata-rata Ransum yang Diberikan (gram/ekor/hari)
0-1	3,95
1-2	7,15
2-3	9,25

Mengingat biaya pembelian pakan mencakup 85% dari biaya operasional, maka patokan jumlah pakan yang diberikan cukup penting bagi calon peternak atau peternak pemula. Hal ini dilakukan agar tidak ada pakan yang berlebih atau tersisa, lalu terbuang percuma. Terlebih lagi jika pakan menjadi menumpuk di dala kandang, dapat menimbulkan jamur, sehingga pakan menjadi tengik atau terdapat aflatoksin.

Namun, jumlah pakan yang diberikan sesuai tabel diatas bukanlah sebuah aturan wajib, tetapi hanya sebagai panduan bagi peternak. Sebab, kondisi di lapangan kadang-kadang mempengaruhi jumlah pakan yang diberikan, bisa melebihi atau kurang dari patokan yang ada. Hal ini bisa disebakan faktor pekerja, strain puyuh, dan iklim suatu daerah.

Pakan dan air minum harus selalu diganti dengan yang baru. Penggantian pakan bisa dilakukan setiap hari. Sisa pakan yang kotor atau berjamur sebaiknya jangan diberikan kembali pada puyuh.

c. Teknik Pemberian Pakan
Selama fase starter, pakan diberikan dalam wadah nampan lebar yang diletakkan di dalam kandang. Wadah yang datar bertujuan untuk mempermudah anak puyuh mengambil pakan. Selain itu, cara ini dimaksudkan sebagai proses pengenalan dan adaptasi DOQ terhadap pakan. Jangan lupa unutk memberikan kawat ram diatas pakan, agar puyuh tidak mengais-ngais pakan dan menumpahkannya ke lantai.

d. Pemberian Air Minum
Semenjak DOQ dipindahkan dari mesin tetas ke brooder, air minum harus tersedia setiap saat di dalam kandang. Wadah minum yang digunakan disebut galon, yaitu berupa tempat minum plastik seperti yang sering digunakan di peternakan ayam. Satu kandang yang berisi 80 ekor puyuh cukup menggunakan satu buah tempat minum berukuran satu liter yang diletakkan di bagian tengah lantai kandang. Di sekeliling piringan tempat minum diberi kelereng agar anak puyuh tidak mudah terjebur ke dalam piringan wadah minum.