Kegiatan Harian

Kegiatan harian inilah yang dianggap remeh, tetapi sangat mempengaruhi hasil akhir. Inti kegiatan ini hanya mengurus hasil akhir berupa aktivitas rutin anak ayam, pakan, air minum, membersihkan tempat ransum dan tempat minum, menjaga kebersihan kandang broding cage, mengontrol kesehatan, dan administrasi rutin.

Aktivitas harian pemeliharaan anak ayam memang sederhana saja. Prinsip utamanya hanya ketelitian/telaten dan senang pada pekerjaan. Aktivitas pertama dimulai pada pagi hari, yaitu membersihkan tempat minum, terutama yang menggunakan tempat minum biasa, bukan tempat minum otomatis dan mengisinya kembali. Pada saat ini memang anak ayam belum banyak minum, tetapi bila sudah lebih dari 24 jam, sebaiknya air minum diganti dengan yang baru.

Ransum juga perlu ditambahkan di tempat-tempat yang telah tersedia. Pada sistem alas litter, tempat pakan berbentuk nampan kecil sehingga ransum menjadi kotor oleh percikan sekam dan kotoran anak ayam itu sendiri. Percikan sekam dan kotoran itulah yang perlu dibersihkan terlebih dahulu, barulah ransum ditambahkan. Dalam banyak kejadian di Indonesia, terutama untuk anak ayam petelur putih (tipe ringan ), ransum yang diberikan sesuai dengan jatah itu tidak pernah habis. Oleh karena itu, pemberian ransum pada pagi hari harus benar-benar melihat keadaan ransum yang ada di tempat pakan tersebut. Bila masih banyak, pakan tidak perlu ditambahkan. Hal ini menjadi penting untuk menghindari pemborosan. Cara pemberian ransum untuk anak ayam petelur yang terbaik adalah sedikit demi sedikit, bila habis ditambah lagi. Pekerjaan rutin lain yang perlu diperhatikan yaitu memeriksa sebaran anak ayam dan melihatb kelincahan anak ayam. Indukan beserta pemanas nya juga perlu terus diperhatikan.

Memang kegiatan rutin untuk memelihara anak ayam ini cukup sederhana. Karena sederhana itulah, sering menimbulakn kebosanan para petugas. Padahal, pada saat inilah kegiatan terpenting untuk mencegah kematian dan bencana di kemudian hari. Misalnya, sebaran anak ayam yang perlu diperhatikan itu berkaitan dengan temperatur indukan. Tmperatur yang tidak tepat akan membawa masalah yang berkelanjutan. Begitu pula dalam kelincahan anak ayam. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan ayam yang terserang penyakit. Anak ayam yang terserang penyakit biasanya tidak lincah, mengantuk, dan tidak ada nafsu makan. Tanda-tanda awal itu akan terlihat bila petugas kandang teliti memperhatikan anak ayam sehingga tindakan pencegahan dapat diambil sedini munkin.

Kematian pada anak ayam memang kerap sekali terjadi. Anak ayam yang mati ini sebaiknya diperiksa dahulu oleh orang yang mengetahui penyakit ayam. Untuk keperluan itu, minta bantuan technical service dari pembibit.