Forum Ternak Indonesia


Join the forum, it's quick and easy

Forum Ternak Indonesia
Forum Ternak Indonesia
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Login

Lupa password?

Asal Negara Pengunjung
free counters
Total Pengunjung
page counter
Sejak 09-10-2011
Statistics
Total 72 user terdaftar
User terdaftar terakhir adalah Rio Vit

Total 236 kiriman artikel dari user in 144 subjects
User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 22 pada Wed Jun 10, 2020 10:09 pm

Kondisi Sedang Prihatin, Burung Puyuh Jangan Diajak Prihatin ya…..!!!

Go down

Kondisi Sedang Prihatin, Burung Puyuh Jangan Diajak Prihatin ya…..!!! Empty Kondisi Sedang Prihatin, Burung Puyuh Jangan Diajak Prihatin ya…..!!!

Post by Admin Thu Apr 19, 2012 11:22 am

Keuangan. Ya, masalah keuangan yang saya maksud dengan kondisi prihatin dalam postingan ini. Tentu saja khususnya pada para saudara peternak burung puyuh petelur. Lebih khusus lagi, yang kondisi keuangannya sedang tertimpa prihatin.

Lho, peternak puyuh kok bisa sampai prihatin?

Ya bisa saja toh… Dengan penghasilan dari ternak yang sebenarnya terbilang cukup lumayan, tetap tidak bisa lepas jika memang sedang dilanda kondisi prihatin. Banyak faktor bisa mempengaruhi kondisi moneter pribadi.

Bisa jadi seperti halnya penimbunan BBM, siapa tahu ada juga penimbunan uang, sehingga peredaran uang di masyarakat menjadi sedikit. Akibatnya harga jual murah, tapi daya beli rendah.
Ah, itu kan faktor eksternal. Tidak baik mencari kambing hitam.

Faktor internal saja, dari peternak puyuh itu sendiri, yang sedang terlanda kondisi moneter memprihatinkan. Bisa dari pemenuhan kebutuhan yang di luar atau lebih tinggi dari pemasukan, istilah bahasa jawa kalau boleh dibelokkan, gegeden empyak kurang cagak.

Atau juga karena modalnya dari pinjaman bank. Kondisi harga sedang menurun, apalagi ditambah kondisi puyuh yang mulai tua, otomatis penghasilan juga ngedrop. Di lain pihak, Bank peminjam jelas tidak mau mengerti. Pokoknya harus bayar.

Kondisi akan masuk memprihatinkan, jika demikian, ditambah apalagi tidak ada pemasukan dari luar usaha ternak puyuh. Aduh.

Seringkali saya perhatikan, pada kondisi seperti itu, produksi telur puyuh juga ikut-ikutan ngedrop. Lantas kebanyakan mengkait-kaitkan. Produksi telur puyuh menurun, karena pemilik sedang bunek pikirannya, alias sedang kalut karena dilanda keprihatinan. Yang mana dalam postingan ini, adalah keprihatinan keuangan.

Bolehlah dianggap begitu. Mungkin memang ada faktor kasat mata antara pemilik dan puyuh piaraan. Semacam ikatan jiwa, yang mempengaruhi kondisi. Aura prihatin dari pemilik akan berimbas pada produktivitas puyuh piaraan.

Akan tetapi, saya akan mencoba melihat dari sisi lain. Yang lebih agak rasional. Terkait dengan tata cara beternak burung puyuh saya sendiri.

Tidak akan menilai peternak lain, melihat dari pengalaman pribadi terlebih dahulu.

Biasanya jika kondisi sedang dilanda prihatin, terutama masalah keuangan, seperti telah saya paparkan di atas. Peternak puyuh akan berusaha mencari keuntungan sebesar-besarnya dari usahanya. Dengan cara, mengajak burung puyuh piaraan untuk ikut prihatin.
Pemberian pakan dipres, ditekan, dihemat, diirit-irit sedemikian rupa.

Bahkan ada yang mengandalkan “tanganku dingin”. Sehingga menganggap dengan diberi pakan sedikit, hasil telurnya melimpah ruah. Penghasilan diperkirakan akan sangat tinggi sekali. Burung puyuh dipaksa menjadi penolong dalam keprihatinan.

Tapi sayangnya, burung-burung puyuh itu tidak mau mengerti keadaan. Jatah pakan standar ya tetap sekitar 22 gram per-ekor per-hari. Jika pakan dihemat, maka akibatnya, dalam bertelur pun juga ikut-ikutan hemat. Alias ngedrop. Penurunan produksi yang menukik tajam.

Sudah kondisi keuangan prihatin, malah bisa-bisa semakin tambah prihatin. Mumet dadine.

Kondisi produksi telur ngedrop, masih bolehlah saya anggap mendingan. Tapi cobalah ambil burung puyuhnya. Pegang badannya. Tipis atau tidak. Jangan-jangan yang gemuk cuma bulunya. Kan kasihan.
Kondisi kurus, dibikin prihatin, stamina menurun, hati-hati saja…. Penyakit lebih mudah nempel. Ada berak kapur, berak hijau, snot, atau bahkan berak darah. Kukut….

Karena itu, bukan bergaya sok pengalaman, karena lebih saya tujukan pada diri saya pribadi. Biarpun kondisi sedang prihatin, burung puyuh piaraan sebaiknya jangan diajak ikut prihatin. Bisa-bisa malah tambah memprihatinkan.
Lupakan dulu tentang mitos “tangan dingin”, juga sementara kesampingkan dulu pendapat “ikatan jiwa”.
Bagi peternak puyuh, burung puyuh menjadi perantara sumber rejeki dari Sang Maha Kaya. Perlakukan sesuai dengan apa yang mereka minta. Maka mereka akan membalas dengan kebaikan pula. Hasil telur yang maksimal, keuntungan yang sesuai standar. Semoga berkah.

Salam semangat.

http://puyuhjaya.wordpress.com/2011/09/29/kondisi-sedang-prihatin-burung-puyuh-jangan-diajak-prihatin-ya/
Admin
Admin
Admin
Admin

Jumlah posting : 198
Points : 466
Reputation : 0
Join date : 09.11.11
Age : 36
Lokasi : Jember

http://www.forumternak.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik