Login
Statistics
Total 72 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Rio Vit
Total 236 kiriman artikel dari user in 144 subjects
User Yang Sedang Online
Total 2 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 2 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 22 pada Wed Jun 10, 2020 10:09 pm
Model Kandang
Forum Ternak Indonesia :: Ternak :: Ternak Puyuh :: Kandang
Halaman 1 dari 1
Model Kandang
Pada dasarnya tidak ada model standar kandang puyuh. Yang penting kandang bisa membuat nyaman puyuh di dalam. Kenyamanan itu di antaranya terkait dengan sirkulasi udara, suhu dalam kandang, dan kelembapan. Kondisi iklim mikro itu ditopang oleh konstruksi bangunan, meliputi dinding, atap, dan lantai. Temperatur ideal atau normal berkisar 20-25% dan kelembapan 50-80%
a. Dinding
Dinding bangunan berperan sebagai pelindung puyuh dari terpaan angin, hujan, atau binatang liar. Oleh karena itu dinding harus dibuat rapat, tetapi sirkualsi udara tetap lancar. Salah satu caranya dengan membuat jendela. Tidak ada patokan khusus mengenai ukuran jendela, tetapi dapat berpatokan pada kondisi lingkungan di dalalm ruangan. Semakin lebar jendela tentunya membuat suhu luar dan dalam seimbang.
Ketinggian dinding lokasi perlu diperhatikan. Di daerah dingingin, dinding bangunan harus rapat dan agak tertutup untuk menahan udara dingin pada malam hari. Di dataran rendah, dinding lebih terbuka agar sirkulasi udara lancar sehingga tidak terlalu panas.
Bahan dinding umumnya dari batu bata, batako, bambu, atau gedek. Maing-masing bahan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Yang pentig bahan itu mudah diperoleh dan harganya terjangkau.
Batu bata atau batako
Kelebihan :
- Awet dan kokoh sehingga dapat dipakai bertahun-tahun.
Kelemahannya :
- Biaya investasi tinggi
Gedek
Kelebihan :
- Lebih renggang sehinga sirkulasi udara lancar
- Harga relatif rendah
Kelemahan :
- Daya tahan lebih rendah
- Umur pakai singkat, hanya 2-3 tahun
Dinding gedek, sebaiknya bagian bawah dibuat permanen dari baru bata. Tujuannya agar tidak mudah lapuk karena percikan hujan.
b. Model Atab
Fungsi utama atap adalah melindungi hewan dari terpaan air hujan dan terik matahari. Namun demikian, atab harus tetap membuat nyaman bagi ternak. Karena itu bahan dan model atab harus dipertimbangkan.
Bahan
Pemilihan bahan penting dipertimbangkan karena mempengaruhi suhu di dalam kandang. Ada yang dapat mengantarkan panas masuk ke dalam sehingga suhu di dalam lebih tinggi dari pada di luar. Contohnya seng dan asbes. Pemakaian kedua bahan itu sebaiknya dihindari bila kandang bangunan di tempat terbuka tanpa penaung di atasnya, terutama di dataran rendah. Bila bangunan di bawah pohon dan di dataran tinggi, masih boleh dipertimbangkan.
Bahan yang tidak meneruskan panas diantaranya genteng, ijuk, atau daur aren. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Genteng tahan lama, ijuk sebaliknya, genteng lebih mahal sedangkan ijuk lebih murah.
Model atap menentukan kondisi lingkungan di dalam kandang menjadi panas atau sejuk. Ada dua tipe atap yang sering diterapkan peternak, yakni tipe atap segitiga dan tipe atap piggi back.
Atap segitiga
Tipe atap segitiga, mirip dengan rumah biasa. Puncak atap tertutup rapat segingga sirkulasi udara hanya bisa lewat jendela atau pintu. Pada daerah dingin tipe ini cocok diterapkan.
Atap piggy back
Bangunan ini dicirikan oleh bentuk atap bertingkat 2. Bagian atas lebih kecil dari pada bagian bawah. Di bawah atap kecil terdapat celah yang membuat sirkulasi udara keluar atau ke dalam lancar. Tipe atap ini cocok diterpakan bila peternakan puyuh dilakukan di dataran rendah.
c. Lantai
Lantai kandang bisa tanah atau semen. Yang peting tidak membuat lingkungan terlalu lembab. Bila menggunakan lantai semen, lebih rapi dan bersih, meski biaya lebih mahal. Lantai tanah riskan becek saat musim hujan, terlebih bila lantai lebih rendah dari sekitarnya. Usakan lantai dibuat miring sehingga saat mencuci lantai, air segera megalir ke saluran air yang dibuat di tengah lajur kandang.
d. Lampu
Di dalam kandang dilengkapi lampu. Nila terlalu gelap, puyuh mudah stress sehingga berhenti bertelur. Selain itu, adanya lampu membuat puyuh terus beraktivitas, termasuk makan dan minum.
a. Dinding
Dinding bangunan berperan sebagai pelindung puyuh dari terpaan angin, hujan, atau binatang liar. Oleh karena itu dinding harus dibuat rapat, tetapi sirkualsi udara tetap lancar. Salah satu caranya dengan membuat jendela. Tidak ada patokan khusus mengenai ukuran jendela, tetapi dapat berpatokan pada kondisi lingkungan di dalalm ruangan. Semakin lebar jendela tentunya membuat suhu luar dan dalam seimbang.
Ketinggian dinding lokasi perlu diperhatikan. Di daerah dingingin, dinding bangunan harus rapat dan agak tertutup untuk menahan udara dingin pada malam hari. Di dataran rendah, dinding lebih terbuka agar sirkulasi udara lancar sehingga tidak terlalu panas.
Bahan dinding umumnya dari batu bata, batako, bambu, atau gedek. Maing-masing bahan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Yang pentig bahan itu mudah diperoleh dan harganya terjangkau.
Batu bata atau batako
Kelebihan :
- Awet dan kokoh sehingga dapat dipakai bertahun-tahun.
Kelemahannya :
- Biaya investasi tinggi
Gedek
Kelebihan :
- Lebih renggang sehinga sirkulasi udara lancar
- Harga relatif rendah
Kelemahan :
- Daya tahan lebih rendah
- Umur pakai singkat, hanya 2-3 tahun
Dinding gedek, sebaiknya bagian bawah dibuat permanen dari baru bata. Tujuannya agar tidak mudah lapuk karena percikan hujan.
b. Model Atab
Fungsi utama atap adalah melindungi hewan dari terpaan air hujan dan terik matahari. Namun demikian, atab harus tetap membuat nyaman bagi ternak. Karena itu bahan dan model atab harus dipertimbangkan.
Bahan
Pemilihan bahan penting dipertimbangkan karena mempengaruhi suhu di dalam kandang. Ada yang dapat mengantarkan panas masuk ke dalam sehingga suhu di dalam lebih tinggi dari pada di luar. Contohnya seng dan asbes. Pemakaian kedua bahan itu sebaiknya dihindari bila kandang bangunan di tempat terbuka tanpa penaung di atasnya, terutama di dataran rendah. Bila bangunan di bawah pohon dan di dataran tinggi, masih boleh dipertimbangkan.
Bahan yang tidak meneruskan panas diantaranya genteng, ijuk, atau daur aren. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Genteng tahan lama, ijuk sebaliknya, genteng lebih mahal sedangkan ijuk lebih murah.
Model atap menentukan kondisi lingkungan di dalam kandang menjadi panas atau sejuk. Ada dua tipe atap yang sering diterapkan peternak, yakni tipe atap segitiga dan tipe atap piggi back.
Atap segitiga
Tipe atap segitiga, mirip dengan rumah biasa. Puncak atap tertutup rapat segingga sirkulasi udara hanya bisa lewat jendela atau pintu. Pada daerah dingin tipe ini cocok diterapkan.
Atap piggy back
Bangunan ini dicirikan oleh bentuk atap bertingkat 2. Bagian atas lebih kecil dari pada bagian bawah. Di bawah atap kecil terdapat celah yang membuat sirkulasi udara keluar atau ke dalam lancar. Tipe atap ini cocok diterpakan bila peternakan puyuh dilakukan di dataran rendah.
c. Lantai
Lantai kandang bisa tanah atau semen. Yang peting tidak membuat lingkungan terlalu lembab. Bila menggunakan lantai semen, lebih rapi dan bersih, meski biaya lebih mahal. Lantai tanah riskan becek saat musim hujan, terlebih bila lantai lebih rendah dari sekitarnya. Usakan lantai dibuat miring sehingga saat mencuci lantai, air segera megalir ke saluran air yang dibuat di tengah lajur kandang.
d. Lampu
Di dalam kandang dilengkapi lampu. Nila terlalu gelap, puyuh mudah stress sehingga berhenti bertelur. Selain itu, adanya lampu membuat puyuh terus beraktivitas, termasuk makan dan minum.
Similar topics
» Menyiapkan Kandang
» Pemindahan DOQ ke Kandang
» Kandang Kecil (RAK)
» Lokasi Kandang
» kandang dan sarana
» Pemindahan DOQ ke Kandang
» Kandang Kecil (RAK)
» Lokasi Kandang
» kandang dan sarana
Forum Ternak Indonesia :: Ternak :: Ternak Puyuh :: Kandang
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik