Login
Statistics
Total 72 user terdaftarUser terdaftar terakhir adalah Rio Vit
Total 236 kiriman artikel dari user in 144 subjects
User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 22 pada Wed Jun 10, 2020 10:09 pm
Mengenal Ayam Pedaging
3 posters
Halaman 1 dari 1
Mengenal Ayam Pedaging
Sebenarnya, semua makhluk hidup yang tergolong dalam bangsa unggas dapat menghasilkan telur dan memiliki daging yang dapat dinikmati. Hanya saja, hal yang membedakan dari masing-masing unggas adalah ukuran tubuh dan jumlah daging maupun telur yang dihasilkan. Burung kasuari dan burung parkit misalnya. ukuran tubuh maupun dagingnya sangat berbeda. Persamaannya adalah kedua burung tersebut menghasilkan telur dalam jumlah sedikit. Ada kelompok unggas yang menghasilkan telur sedikit, tetapi ukuran telurnya relatif besar. Sementara ada yang menghasilkan telur dalam jumlah banyak, tetapi ukurannya relatif kecil, misalnya ayam hutan liar.
Ayam pedaging misalnya, disebut demikian karena memang kelebihannya terletak pada dagingnya yang banyak; ayam hias karena penampilannya yang cantik, indah, dan berwarna-warni; atau ayam aduan karena mampu bertanding. Istilah "pedaging" dikembangkan pula untuk unggas lainnya, seperti bebek komersial, kalkun, dan angsa yang berdaging banyak juga di kategorikan sebagai unggas pedaging. Hal yang sama juga berlaku untuk puyuh sehingga istilah puyuh petelu (yang hasil utamanya telur) dan puyuh pedaging (yang hasil utamanya daging). Sebutan untuk unggas sering kali didasarkan pada produk utama atau potensi yang dapat ditonjolkannya. Beranjak dari sini kemudian timbul pertanyaan, jenis ayam manakah yang disebut sebagai ayam pedaging? Bila dikatakan hasil utama ayam yang dipelihara adalah daging sesuai penjelasan di atas, memang benar disebut ayam pedaging. Namun, bukankah ayam buras (dalam hal ini ayam kampung) juga dapat disebut ayam pedaging karena kerap kali dijual sebagai ayam potong atau kendati dipelihara sebagai ayam petelur, bila telah apkir akan dijual sebagai ayam pedaging pula. Oleh karena itu, pengertian ayam pedaging masih harus dibatasi atau diperjelas. Bila dibilang, ayam pedaging yang dimaksud adalah ayam jantan dan betina muda berumur dibawah 8 minggu dan ketika dijual memiliki bobot tubuh tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat, serta mempunyai dada yang lebar dan timbunan daging yang baik dan banyak. Dengan demikian, ayam yang pertumbuhannya cepat itulah yang dimasukkan ke dalam kategori ayam pedaging. Demikian pula unggas yang memiliki pertumbuhan cepat per satuan waktu itulah yang dimasukkan ke dalam kategori unggas pedaging.
Ayam kampung berumur 8 minggu masih sangat kecil, tidak lebih dari kepala jari orang dewasa. Begitu pula dengan ayam petelur. Hal itu menunjukkan bahwa pertumbuhan ayam kampung memang lambat. Sementara ayam broiler memiliki pertumbuhan yang fantastik, yakni sejak berumur 1 minggu hingga 5 minggu. Pada saat berumur 3 minggu saja tubuh ayam broiler sudah gempal/padat dan di umur 6 minggu ayam broiler ukuran tubuhnya sudah sama besarnya dengan ayam kampung dewasa. Bahkan, bila dipelihara hingga berumur 8 bulan, bootnya bisa mencapat 2 kg. Berat sebesar itu sulit dicapai oleh ayam ras petelur apkir pada umur 1,5 tahun. Pertumbuhan ayam tersebutlah yang menjadi pertimbangan mengapa ayam broiler lebih tepat dianggap disebut sebagai ayam pedaging. Permasalahannya, identikah ayam pedaging dengan broiler?
Sebenarnya istilah "ayam broiler" merupakan istilah asing yang menunjukkan cara memasak ayam di negara-negara barat. Hingga kini belum ada istilah yang tepat untuk menggantikannya, serupa halnya dengan kesulitan untuk mengganti istilah "ayam kampung" untuk salah satu jenis ayam buras. Oleh karena itu, yang populer ke seluruh pelosok hingga pedesaan sampai saat ini tetap istilah ayam broiler. Selain itu, berdasarkan dua kriteria utama, yaitu hasil utamanya dan pertumbuhannya, dari semua jajaran bangsa ayam yang di seleksi, ternyata hanya ayam broilerlah yang memenuhi dua kriteria itu. Walaupun memang ada ayam ras petelur yang memiliki tipe dwiguna. Ayam jenis ini bertelur dan kelak bila telah apkir layak dijadikan sebagai ayam potong atau lebih dikenal sebagai ayam petelur cokelat. Ayam petelur cokelat memang memenuhi kriteria pertama, tetapi tidak memenuhi kriteria kedua. Pada umur 8 minggu saja tubuhnya hanya sebesar kepalan tangan orang dewasa. Ayam ini memang diarahkan untuk bertelur dahulu dan kelak bila dagingnya cukup banyak dijadikan sebagai ayam potong.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya ayam broiler yang memenuhi kedua kriteria itu sekaligus sehingga untuk masa kini kita masih boleh mengidentikkan ayam pedaging dengan ayam broiler, tetapi tidak dapat mengganti istilah ayam broiler itu sendiri sebab pada masa yang akan datang kemungkinan anggota ayam pedaging tidak hanya ayam broiler. Sama hal nya dengan istilah "ayam buras" yang merupakan singkatan dari ayam bukan ras dan anggotanya banyak sekali. Karenanya, istilah ayam kampung tidak bisa digantikan dengan ayam buras karena ayam kampung hanyalah salah satu anggota dari kelompok ayam buras.
Ayam pedaging misalnya, disebut demikian karena memang kelebihannya terletak pada dagingnya yang banyak; ayam hias karena penampilannya yang cantik, indah, dan berwarna-warni; atau ayam aduan karena mampu bertanding. Istilah "pedaging" dikembangkan pula untuk unggas lainnya, seperti bebek komersial, kalkun, dan angsa yang berdaging banyak juga di kategorikan sebagai unggas pedaging. Hal yang sama juga berlaku untuk puyuh sehingga istilah puyuh petelu (yang hasil utamanya telur) dan puyuh pedaging (yang hasil utamanya daging). Sebutan untuk unggas sering kali didasarkan pada produk utama atau potensi yang dapat ditonjolkannya. Beranjak dari sini kemudian timbul pertanyaan, jenis ayam manakah yang disebut sebagai ayam pedaging? Bila dikatakan hasil utama ayam yang dipelihara adalah daging sesuai penjelasan di atas, memang benar disebut ayam pedaging. Namun, bukankah ayam buras (dalam hal ini ayam kampung) juga dapat disebut ayam pedaging karena kerap kali dijual sebagai ayam potong atau kendati dipelihara sebagai ayam petelur, bila telah apkir akan dijual sebagai ayam pedaging pula. Oleh karena itu, pengertian ayam pedaging masih harus dibatasi atau diperjelas. Bila dibilang, ayam pedaging yang dimaksud adalah ayam jantan dan betina muda berumur dibawah 8 minggu dan ketika dijual memiliki bobot tubuh tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat, serta mempunyai dada yang lebar dan timbunan daging yang baik dan banyak. Dengan demikian, ayam yang pertumbuhannya cepat itulah yang dimasukkan ke dalam kategori ayam pedaging. Demikian pula unggas yang memiliki pertumbuhan cepat per satuan waktu itulah yang dimasukkan ke dalam kategori unggas pedaging.
Ayam kampung berumur 8 minggu masih sangat kecil, tidak lebih dari kepala jari orang dewasa. Begitu pula dengan ayam petelur. Hal itu menunjukkan bahwa pertumbuhan ayam kampung memang lambat. Sementara ayam broiler memiliki pertumbuhan yang fantastik, yakni sejak berumur 1 minggu hingga 5 minggu. Pada saat berumur 3 minggu saja tubuh ayam broiler sudah gempal/padat dan di umur 6 minggu ayam broiler ukuran tubuhnya sudah sama besarnya dengan ayam kampung dewasa. Bahkan, bila dipelihara hingga berumur 8 bulan, bootnya bisa mencapat 2 kg. Berat sebesar itu sulit dicapai oleh ayam ras petelur apkir pada umur 1,5 tahun. Pertumbuhan ayam tersebutlah yang menjadi pertimbangan mengapa ayam broiler lebih tepat dianggap disebut sebagai ayam pedaging. Permasalahannya, identikah ayam pedaging dengan broiler?
Sebenarnya istilah "ayam broiler" merupakan istilah asing yang menunjukkan cara memasak ayam di negara-negara barat. Hingga kini belum ada istilah yang tepat untuk menggantikannya, serupa halnya dengan kesulitan untuk mengganti istilah "ayam kampung" untuk salah satu jenis ayam buras. Oleh karena itu, yang populer ke seluruh pelosok hingga pedesaan sampai saat ini tetap istilah ayam broiler. Selain itu, berdasarkan dua kriteria utama, yaitu hasil utamanya dan pertumbuhannya, dari semua jajaran bangsa ayam yang di seleksi, ternyata hanya ayam broilerlah yang memenuhi dua kriteria itu. Walaupun memang ada ayam ras petelur yang memiliki tipe dwiguna. Ayam jenis ini bertelur dan kelak bila telah apkir layak dijadikan sebagai ayam potong atau lebih dikenal sebagai ayam petelur cokelat. Ayam petelur cokelat memang memenuhi kriteria pertama, tetapi tidak memenuhi kriteria kedua. Pada umur 8 minggu saja tubuhnya hanya sebesar kepalan tangan orang dewasa. Ayam ini memang diarahkan untuk bertelur dahulu dan kelak bila dagingnya cukup banyak dijadikan sebagai ayam potong.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya ayam broiler yang memenuhi kedua kriteria itu sekaligus sehingga untuk masa kini kita masih boleh mengidentikkan ayam pedaging dengan ayam broiler, tetapi tidak dapat mengganti istilah ayam broiler itu sendiri sebab pada masa yang akan datang kemungkinan anggota ayam pedaging tidak hanya ayam broiler. Sama hal nya dengan istilah "ayam buras" yang merupakan singkatan dari ayam bukan ras dan anggotanya banyak sekali. Karenanya, istilah ayam kampung tidak bisa digantikan dengan ayam buras karena ayam kampung hanyalah salah satu anggota dari kelompok ayam buras.
Re: Mengenal Ayam Pedaging
Makasih Om mimin udah meluangkan waktu untuk menulis topik ini..
ditunggu topik selanjutnya..
ditunggu topik selanjutnya..
ladurnaif- Peternak Pemula
- Jumlah posting : 9
Points : 9
Reputation : 0
Join date : 11.12.11
Lokasi : Padang
Re: Mengenal Ayam Pedaging
ladurnaif wrote:Makasih Om mimin udah meluangkan waktu untuk menulis topik ini..
ditunggu topik selanjutnya..
terima kasih kembali, tetap semangat . . .
Re: Mengenal Ayam Pedaging
mohon info harga pakan ayam pedaging di surabaya
ayam bajawa- Peternak Pemula
- Jumlah posting : 1
Points : 1
Reputation : 0
Join date : 27.02.12
Re: Mengenal Ayam Pedaging
ayam bajawa wrote:mohon info harga pakan ayam pedaging di surabaya
berkisar antar 230-300rb
Similar topics
» jenis ayam horn
» Bibit Ayam Broiler
» Sebelum Anak Ayam Tiba
» Sejarah Ayam Broiler di Indonesia
» Faktor Pendukung Pertumbuhan Ayam Broiler
» Bibit Ayam Broiler
» Sebelum Anak Ayam Tiba
» Sejarah Ayam Broiler di Indonesia
» Faktor Pendukung Pertumbuhan Ayam Broiler
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik